Komet merupakan salah satu benda angkasa yang ukurannya relatif kecil. Komet
disebut juga bintang berekor, karena jenisnya hampir sama dengan bintang yang
berkelip-kelip dan memiliki ekor panjang yang juga bercahaya bahkan cahayanya
nampak seperti menyala. Ekor komet sangat panjang, sampai puluhan juta
kilometer. Orbit komet kebanyakan seperti parabola, sehingga hanya dapat melihat
komet sesekali saja.
Komet terdiri atas dua bagian, yaitu bagian kepala dan bagian ekor. Pada dasarnya
ekor komet merupakan bagian kepala komet yang terlempar akibat gaya dorong
matahari. Energi matahari inilah yang menyebabkan ekor komet bercahaya. Saat
komet yang cemerlang dapat terlihat, cirri yang paling mencolok adalah ekornya.
Panjang ekor komet sekitar 1 sampai 100 juta kilometer. Ekor komet terbentuk
dari gas dan coma yang selalu menunjuk kea rah yang berlawanan dengan matahari.
Komet dapat memiliki satu jenis ekor atau dua jenis ekor yang disebut komet
berekor ganda. Jenis ekor komet pertama disebut tipe I, berupa ekor yang memanjang
dan hampir lurus dengan struktur berupa serabut yang terdiri dari gas yang
terionisasi. Sedangkan jenis ekor kedua disebut tipe II atau ekor debu yang berbentuk
kelokan tajam dan lebih kabur dengan materi penyusunnya debu yang diterpa oleh
cahaya matahari. Gas-gas yang menyusun ekor komet adalah CO+, gas nitrogen
(N2), CH+, gas karbon dioksida (CO2), dan ion OH-. Ion-ion tersebut terbentuk
pada saat molekul yang ukurannya lebih besar terpisahkan oleh angina matahari.
Komet yang ada di luar angkasa jumlahnya sangat banyak, yang menurut salah
seorang astronom Johann Kepler diibaratkan sebanyak jumlah ikan yang ada di
samudra. Beberapa komet telah dikenal manusia sesuai dengan nama penemunya,
seperti komet Halley, komet Ikeya Seki, komet Kohoutek, dan komet West. Pada
zaman dahulu, munculnya komet di muka bumi sering dikaitkan dengan alamat akan
datangnya malapetaka. Seringkali munculnya komet dianggap akan meninggalnya
orang-orang besar, seprti raja. Salah satu komet yang pernah muncul di muka
bumi adalah komet Halley, yang muncul di London pada bulan Maret 1997. Dalam penampakkan
komet Halley pada tahun 1910, ekor komet terentang sampai lebih dari 900 di
lengkung langit.
Semua komet yang ada dalam tata surya beredar dengan bentuk lintasan elips
(bulat telur). Periode orbit komet bervariasi, mulai dari yang tercepat sampai yang
terlambat. Periode orbit komet tercepat selama 3,3 tahun, sedangkan periode orbit
komet terlambat dapat mencapai ribuan tahun untuk satu kali orbit. Hampir semua
massa komet terpusat pada inti (nucleus). Berdasarkan hasil penelitian, inti
komet tersusun oleh beberapa materi seperti air (H2O), gas karbon monoksida
(CO), methanol (CH3OH), gas ammonia (NH3), serta gas metana (CH4). Pada saat
komet mendekati matahari, semua materi tersebut akan menyublim dan membeku
membentuk kabut gas dan debu yang disebut sebagai coma. Diamater inti komet
hanya berkisar beberapa kilometer, dengan kerapatan antara 0,1 sampai 1
gram/cm3.
Banyak teori yang menyebutkan asal mula terbentuknya komet. Namun teori
yang sampai saat ini masih diterima adalah teori yang menyebutkan bahwa komet
terbentuk bersamaan dengan terbentuknya tata surya. Banyak di antara komet
terutam yang berumur pendek, pecah secara perlahan-lahan akibat gaya gravitasi
matahari. Pada saat bumi melintasi orbit komet, kita yang ada di bumi dapat
melihat terjadinya hujan komet.
Posting Komentar