commons.wikimedia.org |
Para nelayan dari Fujian dan para petani dari Guangdong adalah
orang-orang pertama yang menetap di Macau, yang saat itu masih dikenal sebagai
Ou Mun, atau "gerbang perdagangan", karena lokasinya yang terletak di
muara Pearl River di hilir Guangzhou (Canton). Pada zaman dulu kota pelabuhan
merupakan bagian dari Jalan Sutra dengan kapal-kapal menaikkan muatan sutra
dari sini menuju Roma.
Bahkan setelah Cina tidak lagi menjadi pusat perdagangan dunia,
Guangzhou menjadi makmur dari usaha maritim dengan negara-negara Asia Tenggara,
sehingga pengusaha lokal menyambut baik kedatangan pedagang-penjelajah
Portugis. Para pedagang Portugis mulai berdatangan setelah Jorge Alvares datang
di selatan Cina pada tahun 1513 dan bertujuan mencari pos perdagangan yang
sesuai untuk mereka.
Di awal tahun 1550-an para pedagang Portugis mencapai Ou Mun, yang
disebut oleh penduduk setempat sebagai A Ma Gao, "tempat A Ma", untuk
menghormati Dewi Pelaut, dimana kuilnya berada tepat di pintu masuk Inner
Harbour yang terlindungi. Portugis mengadaptasi namanya, yang perlahan-lahan
berubah menjadi "Macau", dan dengan izin penduduk Guangdong berbahasa
Mandarin, mendirikan sebuah kota yang dalam waktu singkat menjadi pintu masuk
perdagangan besar antara Cina, Jepang, India dan Eropa.
Macau juga menjadi persimpangan yang sempurna sebagai tempat
pertemuan antara budaya Timur dan Barat. Gereja Katolik Roma mengirimkan
beberapa misionaris terbaiknya untuk melanjutkan tugas St. Francis Xavier (yang
meninggal tak lama setelah melakukan banyak perubahan di Jepang). Sebuah
universitas Kristen didirikan, tepat di sebelah apa yang pada masa kini disebut
sebagai Ruins of St. Paul's, dimana siswa-siswa seperti Matteo Ricci
mempersiapkan diri untuk tugas mereka sebagai cendekiawan Kristen pada Imperial
Court di Beijing. Gereja-gereja lain didirikan, begitu juga dengan
benteng-benteng, sehingga memberikan kota itu sebuah penampilan bersejarah gaya
Eropa yang membuatnya tampil berbeda dengan kota-kota lain hingga saat ini.
Masa keemasan Portugis di Asia memudar saat pesaing mereka seperti
Belanda dan Inggris mengambil alih perdagangan mereka. Tetapi penduduk Cina
memilih untuk melanjutkan bisnis dengan Portugis di Macau, sehingga untuk lebih
dari seabad British East India Company dan perusahaan lainnya membuka toko
dengan menyewa rumah-rumah yang elegan seperti Casa Garden. Bersamaan dengan
berkembangnya perdagangan Cina dengan Eropa, pedagang-pedagang Eropa
menghabiskan sebagian waktunya dalam setahun untuk pergi ke Guangzhou, membeli
teh dan barang-barang mewah Cina pada perayaan yang diadakan setahun dua kali,
menjadikan Macau sebagai tempat rekreasi. Setelah Perang Candu Pertama berakhir
pada tahun 1841, Hong Kong berada di bawah kekuasaan Inggris dan sebagian besar
pedagang asing meninggalkan Macau, tempat ini pun menjadi sepi dan terpencil.
Meskipun demikian, Macau terus menjadi tempat menikmati keanekaragaman nuansa
multikultural, penggunaan bangunan bersejarahnya yang praktis, sehingga dalam
prosesnya menjadi tempat perhentian favorit bagi wisatawan mancanegara, penulis
dan seniman.
Di era modern, Macau telah mengembangkan berbagai industri seperti
tekstil, elektronik dan mainan, serta menciptakan industri pariwisata kelas
dunia dengan pilihan luas untuk hotel, resor, fasilitas olahraga, restoran dan
kasino. Sebagaimana di masa lalu, ekonomi Macau berkaitan erat dengan Hong Kong
dan Provinsi Guangdong, khususnya dengan daerah Pearl River Delta, yang disebut
sebagai salah satu dari "macan kecil" Asia. Macau menyediakan
pelayanan keuangan dan perbankan, pelatihan staf, dukungan transportasi dan
komunikasi.
Macau merupakan Daerah Administratif Khusus (SAR) dari Republik
Rakyat Cina sejak 20 Desember 1999, dan, seperti halnya Hong Kong, mengambil
keuntungan dari prinsip "satu negara, dua sistem". Daerah
Administratif Khusus yang kecil tersebut berkembang dalam hal ukuran – dengan
bertambahnya gedung dan perluasan tanah – dan dalam hal jumlah dan keragaman
atraksinya. Yang terbaik dari semua ini terus menjadi keunikan Macau, dengan
komunitas dari Timur dan Barat yang saling melengkapi, dan banyaknya orang yang
datang berkunjung.
http://hasibuantiorianataliputri.blogspot.com/
Posting Komentar