JURNAL HARI INI :
Home » » NASIB SUKU ABORIGIN: PENDUDUK ASLI AUSTRALIA

NASIB SUKU ABORIGIN: PENDUDUK ASLI AUSTRALIA

Written By www.nsd.co.id on Senin, 09 Desember 2013 | 02.46

Nasib suku aborigin, yang merupakan penduduk asli Australia, sungguh sangat menyedihkan. Siapakah  penduduk asli Australia, darimanakah mereka berasal, bagaimana kehidupan mereka selanjutnya  setelah kedatangan orang-orang kulit putih ke Australia? Pertanyaan-pertanyaan itu tampaknya menarik untuk dikaji. Kita  sering  mendengar Canberra. Canberra adalah  ibukota Australia  ternyata  berasal  dari  bahasa  penduduk  asli  Australia  yang dalam bahasa Inggris berarti “a meeting place”. Oleh Elkin (1956) penduduk  asli  Australia  ini  dimasukan  pada ras  Australoid.  Secara fisik  as  ini  memiliki  cirri:  kulit  berwarna  coklat,  rambut  ikal bergelombang,  muka  dan  tumbuh  ditumbuhi  oleh  bulu-bulu  yang lebat,  dahi  sempit  atau  mundur,  rongga  mata  dalam,  alis  mata menonjol, rahang menonjol, mulut besar, tulan tengkorak tebal, tinggi badan rata-rata adalah 5 kaki dan 5/6 inci. Ciri-ciri mereka tampaknya mirip  dengan  suku  bangsa  Toala  di  Sulawesi,  orang  Sakai  di Malaysia, orang Veddas di Srilangka, dan suku asli India Selatan.
Masih menurut Elkin (1956) penduduk asli Australia memasuki Australia  dari  arah  utara.  Diperkirakan  pintu  masuknya  adalah  garis pantai  utara,  mulai  dari  Semannjung  York  di  sebelah  Timur  sampai pantai daerah Kimberley di sebelah barat. Sementara itu Shaw (1969) menjelaskan bahwa kemungkinan mereka  bergerak ke arah Australia karena terdesak oleh bangsa yang lebih kuat. Dari daratan India dan semenanjung Malaysia mereka bergerak ke arah selatan dan melalui Indonesia  (Laut  Timor,  Laut  Arafuru,  dan  Selat  Tores)  mereka selanjutnya masuk ke Australia.  
Kapan mereka mulai datang ke Australia tidak dapat diketahui secara pasti.  Ada  yang  menyebutkan  seribu atau  beberapa  ribu  tahun  yang lalu.  Menurut  Clark  (1986)  berdasarkan  tes  karbon  mereka diperkirakan sudah dari 30.000 tahun yang lalu. Hal tersebut senada dengan  pendapat  Bereson  dan  Rosenbalt  (1979).  Sementara  itu dalam buku The Official Bicentennial Diary (1988). disebutkan mereka telah datang sekitar 40.000 atau mungkin 70.000 tahun yang lalu. 
Terlepas dari kapan mereka datang ke Australia, namun yang pasti mereka jauh awal datang dibandingkan orang-orang kulit putih. Mereka  sesungguhnya  yang  berhak  disebut  sebagai  penemu  dan pemilik  benua  itu. Ketika  orang-orang  kulit  putih  mulai  datang  ke Australia, kehidupan penduduk asli yang masing food gathering tidak mampu  menghadapi  mereka  yang  kehidupannya  sudah  lebih  maju. Berawal  dari  kesalahfahaman,  penangkapan,  sampai  pembunuhan, penduduk  asli  lama-lama  kehidupan  mulai  terdesak,  mereka  tidak mampu bertahan, dan akhirnya musnah. Berikut ini 200 tahun tragedy Aborigin. 
BERIKUT FLASH BACK 200  TAHUN TRAGEDI ABORIGIN
  • Saat  pendatang  Inggris mengembangkan  daerah  koloni  koloni  di  Sydney tahun  1788,  sudah  ada  sebanyak  750.000  warga  aborigin  yang  sudah  40-70.000 tahun menghuni Australia
  • Virus  yang  dibawa  keturunan  Inggris  ditemukan  merebak  di  permukaan Aborigin yang menewaskan ratusan orang pada tahun 1789
  • Pemerintah  memberi  hak  berupa  kepemilikan  lahan  kepada  pendatang Inggris  di  sektar  Sydney,  yang  sekaligus  menjadi  awal  penggusuran Aborigin.  Ini  dimulai  1791.  langkah  serupa  meluas  hingga  ke  seantero Australia,  yang  mengakibatkan  terjadinya  konflik  antara  aborigin  dan pendatang  Inggris. Konflik ini  mengakibatkan  puluhan  ribu  kematian aborigin dibandingkan dengan hanya ratusan kematian pendatang Inggris 
  • Negara  persemakmuran  Australia  resmi  berdiri  pada  1  Januari  1901  tetapi Aborigin  tidak  memiliki  hak  hukum  karena  dianggap  sebagai  bagian  dari fauna
  • Pada  1910,  pemerintahan  di  berbagai  negara  bagian  mengeluarkan kebijakan  untuk  memisahkan  keturunan  Aborigin  berdarah  campuran  dari keluarga  yang  tidak  memiliki  darah  campuran.  Alasannya,  anak2  berdarah campuran itu akan lebih baik keadaannya. Masalahnya, rasa Aborigin akan dibumihanguskan.  Ada  sekita  60.000  Aborigin  berdarah  campuran  pada tahun 1910
  • Data: satu dari 10 anak2 diambil paksa dari keluarganya 
  • Tingkat harapan hidup Aborigin 17 tahun rendah daripada kulit putih 
  • Tak ada Aborigin yg menduduki kursi parlemen tingkat nasional
  • Hanya  ada  460.000  warga  Aborigin  dari  total  21  juta  penduduk  Australia, dan pada umumnya pada oposisi yg terpinggirkan dgn tingkat kematian yg tinggi  dan  banyak  penganggur,  menjadi  narapidana,  terlibat  kekerasan rumah  tangga  serta  kecanduan  alkohol  karena  tindakan  marginalisasi  pem Australia
  • Pada  th  1937  asimilasi  Aborigin  lewat  perkawain  an  campuran,  jika perlu akan dilakukan secara paksa. Sementara itu warga Aborigin yg hidup secara tradisioal akan dimasukan ke tempat2 penampungan khusus 
  • Pada  th  1967,  lewat  refererendum,  Australia  memilih  agar  Aborigin  diberi hak2 hukum, termasuk hak memilih dan akhiri diskrimainasi yg dinyatakan dlm hukum 
  • Th  1970, pemerintah  mencabut  hukum  yg  memberi  kuasa  kpd  aparat  utk memisahkan diri anak dari keluarganya. Namun , praktik pemeisahan anak dari keluarganya masih terus berlanjut dan anak2 itu mengalami siksaan 
  • Pada  tahun 1976, pemerintah  pusat  memberi  hak  hukum  kpd  Aborigin  utk kepemilikan lahan di Northern Territory, ini adalah sebuah langkah hukum yg berpihak pada Aborigin 
  • Th 1992, MA Australia memberi hak hukum pd Aborigin sbg pemilik lahan milik mrk, sebelum pendatang Inggris memasuki Australia
  • 1997, PM John Howard menolak meminta maaf 
  • 2007, PM Kevin Rudd mau meminta maaf kpd Aboriin
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : NGUSUL | E-JURNAL | PSYCHOLOGYMANIA
Copyright © Desember 2013. JURNAL Today - All Rights Reserved
Dipersembahkan untuk pembaca dan khalayak ramai
Proudly powered by Blogger